Pasive Income dengan penghasilan puluhan juta rupiah perbulan, reward jalan-jalan
keluar negeri, Mobil Gratis, Rumah mewah dan aneka reward lainnya yang
diberikan secara gratis oleh perusahaan-perusahaan MLM kepada para distributor
yang berprestasi membuat banyak orang tergiur dan memutuskan untuk bergabung
membangun bisnisnya diperusahaan Multi Level Marketing (MLM) sebagai
Distributor Aktif dengan menjaring New Member sambil memasarkan
produk-produknya.
Subakti pria Medan adalah mantan distributor aktif di salah satu perusahaan
MLM besar Indonesia asal China. Yang pada akhirnya setelah 5 tahun dibisnis MLM
tersebut dia harus tinggalkan hanya untuk mengejar profesi baru yaitu menjadi
penjual goreng. Ya.. Penjual Goreng. Pasalnya, pada waktu itu Bakti mendengar
ceramah ustadz di Rodja TV tentang bentuk-bentuk muamalah yang dilarang dan
diperbolehkan dalam syariat Islam. Dalam penjelasan Ustadz tersebut ternyata
ditemukan ada beberapa bentuk jenis transaksi yang tidak sesuai dengan syariat
Islam dari bisnis MLM. Dari sanalah dia terus mencari informasi dengan
duduk di majelis ilmu dan membeli buku-buku fikih dan muamalah kontemporer
untuk menggali tentang hukum seputar bisnis MLM. Akhirnya dia dapati, ternyata
memang didalam prakteknya ada beberapa bentuk transaksi yang tidak sesuai
dengan syariat Islam.
Lelaki yang baru menginjak 30 tahun ini mulai melakukan koreksi
tentang muamalah yang sedang dijalaninya, termasuk pada waktu itu usaha yang
dia kelola berupa lembaga kursus komputer dan jasa service komputer yang
menggunakan software bajakan. Yang ternyata hal itu tidak diperbolehkan dalam
Islam. Hal tersebut semakin membuat bimbang dan keraguan pada kehalalan
usahanya tersebut. Akhirnya ditengah keraguan itu dia mendapati sebuah hadis
yang berbunyi,
“Sesungguhnya yang halal itu jelas, sebagaimana yang haram pun jelas. Di
antara keduanya terdapat perkara syubhat -yang masih samar- yang tidak
diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa yang menghindarkan diri dari
perkara syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya.
Barangsiapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka ia bisa terjatuh pada
perkara haram. Sebagaimana ada pengembala yang menggembalakan ternaknya di
sekitar tanah larangan yang hampir menjerumuskannya. Ketahuilah, setiap raja
memiliki tanah larangan dan tanah larangan Allah di bumi ini adalah perkara-perkara
yang diharamkan-Nya.”(HR. Bukhari no. 2051 dan Muslim no. 1599)
Dari sinilah akhirnya semakin memantapkan untuk beralih profesi dan Hijrah
dari Kabupaten kecil Labuhan Batu, Rantau Prapat ke kota besar Medan, tepatnya
Deli Serdang. Semua komputer dan perangkat beserta izin penyelenggaraan
kursuspun dijual, dan hasil penjualan tersebut ia gunakan untuk
melunasi hutang-hutang riba berkedok mudharabah. Diapun mengawalinya dengan
berjualan gorengan.
“Berbekal hanya dengan uang 500 ribu rupiah saya beranikan hijrah bersama
istri dan dua orang anak ke kota Medan dan tinggal sementara dirumah
mertua untuk membangun usaha yang lebih berkah yaitu dengan jualan goreng.” Kenang pria yang
mengaku asli Sumatera ini kepada PengusahaMuslim.com
Tapi tenyata tidak semudah membalikkan telapak tangan dan tidak semanis
yang dibayangkan, jual gorengpun tidak berjalan seperti yang dia harapkan.
Akhirnya bermacam usaha terus dia lakoni dari jualan goreng berubah jadi jual
bubur kacang hijau, berganti lagi jual keripik dan rempeyek kacang, pernah juga
bakso bakar, singkong gaul dan yang terakhir jual lontong dan nasi gurih.
Setelah menjalani semua usaha baru tersebut bukan malah keuntungan yang
dia dapatkan, tapi malah hutangpun bertambah.
Alhasil, dia terpaksa harus mengirit makanan sehari-hari. Bahkan dia sering
memakan sebungkus mie instan, itupun harus dibagi bersama empat anggota
keluarganya.
“Kadang kami makan dengan mie instant satu bungkus dibagi
empat orang. Dan Bukan hanya sekali kondisi seperti ini saya alami, bahkan
sering hampir setiap hari diawal hijrah dulu.”
“Dalam kondisi tersebut sering merasa down itu muncul, namun kembali tegar
semangat dan bersyukur ketika teringat ternyata ada orang yang lebih parah
kondisinya dari saya waktu itu. Diluaran sana banyak orang-orang yang kelaparan
berhari-hari tidak makan. Hal inilah yang menjadikan saya tegar melewati setiap
kondisi down.” Ujar pria yang mengaku hanya tamatan SMK Otomotif ini.
Belum menyerah, diapun mulai beralih kepenjualan online beberapa produk
pakaian batik, kaos, herbal dll. Sampai akhirnya dia juga ikut memasarkan
produk khas makanan medan yaitu daging durian beku dan pancake durian Medan.
Dari sinilah dia memulai mendapatkan keuntungan penjualan walaupun tidak
banyak.
“Alhamdulillah dari hasil ini cukup untuk menafkahi anak istri.” Imbuh
Bakti
Belajar dari pengalaman
teman-teman KPMI Medan melalui Group WA
(whatsapp) dalam merintis usaha, pada awal Januari 2015 ia memutuskan
untuk membagun usaha sendiri dengan menjadi produsen pancake durian dan supplier durian beku.
Waktu awal dari hasil penjualan
online dia mampu menyisihkan uang sebesar 1,6 juta. Uang ini ia gunakan
untuk membeli freezer bekas seharga
1,3 juta. Setelah dapat Freezer, dia langsung promosi via media sosial dan
langsung mendapatkan order senilai 3 juta rupiah, kemudian uang itu ia gunakan
lagi untuk produksi pancake durian sendiri.
“Awalnya saya berikan diskon khusus dengan kesepakatan order, transfer,
produksi, kirim barang kepada calon pelanggan. Pada waktu itu akhirnya saya
dapatkan order senilai 3 jutaan rupiah. Uang inilah yang saya gunakan
untuk membeli bahan baku dan peralatan. Produksi pertama saya panggil koki untuk
mengolah pancake durian tersebut sehingga kami juga bisa belajar untuk
memproduksinya sendiri.”
Bakti merasakan, tidak ada jalan yang mulus mengawali bisnis ini. Beragam
komplainpun ia terima dari pelanggan. Namun dari komplain tersebut dia
terus belajar memperbaiki kualitas dan pelayanan. Yang pada akhirnya bisa
mempekerjakan beberapa orang karyawan. Dan omsetnya makin melejit bak rasa
durian yang legit, dia mengklaim mampu menghasilkan 300 juta perbulan. Kini
dari usahanya Bakti bisa membangun tempat tinggal sendiri tanpa
nebeng mertua lagi.
“Alhamdulillah, 5 bulan berjalan usaha ini, saya bisa membangunkan tempat
tinggal kecil untuk anak istri. Sekarang setelah 10 bulan berjalan kami
memiliki lebih dari 70 reseller diseluruh Indonesia. Dan beberapa orang Agen
serta marketing pemasaran di medan. Omset bulanan penjualan online kami saat
ini mencapai 150-300 juta, dengan Profit rata-rata 10-25%.” Kata pria yang
hobi membaca ini.
Selain menjadi produsen pancake durian dikota Medan Bakti juga
mensupply daging durian beku dan Durian Kupas (durian biji) keseluruh
Indonesia. Ia juga memproduksi olahan durian lainnya seperti yang
baru-baru ini adalah Hotcool durian.
Saat ini ia lebih menfokuskan
penjualan online dengan pengiriman port to port (cargo bandara) melalui situsnya yang beralamat KampungDurian.com. Untuk mengembangkan
usahanya dia membuka peluang bagi yang ingin menjadi reseller dengan syarat
mudah. Cukup melakukan order pancake durian atau durian beku dengan jumlah
minimal order. Dan bersedia mengambil paket kiriman langsung di cargo di
bandara.
Profil Usaha:
Nama: KampungDurian.com (Produsen Pancake Durian dan Durian Kupas)
Pendiri: Subakti
Alamat: Jl. Purwo, Gg. Madrasah II, No 43 Delitua Km. 10,5 Medan. Hp. 081375506499 – 085225670499 – 081277987499
Pendiri: Subakti
Alamat: Jl. Purwo, Gg. Madrasah II, No 43 Delitua Km. 10,5 Medan. Hp. 081375506499 – 085225670499 – 081277987499
Sumber : https://pengusahamuslim.com/4843-bisnis-pancake-durian-dari-menangis-jadi-manis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar